Senin, 15 Juni 2015

Manusia dan Pandangan Hidup

Pengertian pandangan Hidup
     Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.
     Setiap manusia pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda. Sedangkan pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu:
a. Pandangan hidup yang bersal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b. Pamdangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
      Misalnya yang pertama, saya sebagai umat muslim, pandangan hidupnya ialah melakukan shalat 5 waktu, berpuasa, melakukan hal-hal yang wajib dan sunah sebagai muslim yang baik. hal itu dikerjakan untuk meggapai ridha Allah. Selanjutnya yaitu pandangan hidup uag berupa ideologi seperti pancasila. Sebaga rakyat Indoenesia yang berpedoman pancasila, kita harusalah mengerti masing-masing dari sila pancasila. Misalnya sila ketiga persatuan Indonesia. Maka kita harus bersatu antara rakyat masing-masing rakyat Indonesia dalam masalah apapun yang menyangkut negara kita. Yang terakhir yaitu hasil renungan.
     Langkah langkah yang diterapkan pada pandangan hidup ini adalah:
  • Mengenal: Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertamadan setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
  • Mengerti: Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di sinidimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kitaberpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kitahendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu AlQur'an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur'an, hadits, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengrrtian tentangpandangan hidup Islam itu.
  • Menghayati: Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandanganhidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh ganibaran yang tepat danbenar mengenai pandangan hidup itu sendiri.Mcnghayati di sini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandungdidalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandanganhidup itu scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya kepada orang yang lebih mampu dalampemahaman pandangan hidup.
  • Meyakini: Setelah mengetahui kebenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupunditinjau dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat, makahcndaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini memerupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kcpasiian sehingga dapat mencapaisuatu tujuan hidupnya.Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlasterhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka adakecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dantindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya scialu dipengaruhi olehpandangan hidup yang diyakininya.
  • Mengabdi: Pengabdian merupakan snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakinisesuatu yang telah dibcnarkan dan ditenima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaatmengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisaterwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua. Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidupini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya dijadikanpakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila menghadapi hambatan dan tantangan
  • Mengamankan: Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikitkemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankanini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan benar-benarmembutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demitetap tegaknya pandangan hidup itu.Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandanganhidupnya, lain suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung,maka jelas dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak ataubahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun secara diam-diam,sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan terhadap segala sesuatuyang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut pandangan hidup Islam akanbertindak untuk mengamankan terhadap segala tindakan yang bermaksud atau inginmengganggu salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak selain oleh Allah kelak  juga oleh para pengikut Islam itu sendiri.


Selasa, 26 Mei 2015

Manusia dan Keadilan Distributif

    Keadilan menurut aritoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. 

    Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.


    Keadilan distributif meruakan salah satu macam-macam keadilan. Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally). Sebagai contoh, ALi bekerja 10 tahun dan Budi bekerja selama 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai lamanya bekerja. Andai kata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima Rp.50.000,-. Akan tetapi bila hadiah Ali dan Budi sama, maka itu disebut tidak adil. 


Daftar Pustaka:
Nugroho, W. & Muchji, A. (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Senin, 11 Mei 2015

Manusia dan Penderitaan

        a. Pengertian dari penderitaan adalah, penderitaan berasal dari kata derita yaitu menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Seluruh umat manusia tidak lepas dari penderitaan. Tidak mungkin di dunia ini hidup kita aman-aman saja, karena Tuhan akan memberikan kita cobaan. Bukan untuk membuat kita susah, tapi untuk mengajarkan manusia belajar dari cobaan tersebut. Pasti ada hikmah di balik semua kejadian. Jenis penderitaan bisa berbagai macam seperti kematian, sakit, bangkrut, dan lain sebagainya. Kita tidak boleh marah dan benci kepada Tuhan, namun kita harus bersyukur berarti Tuhan masih sayang kepada kita.
        b. Siksaan, dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Penderitaan yang di akibatkan oleh siksaan yang di alami manusia kebanyakan merupakan siksaan psikis seperti:
1. Keseimbangan, dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mans yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dan kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.
2. Kesepian, dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

3. Ketakutan, merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Senin, 04 Mei 2015

Manusia dan Keindahan

         Keindahan berasal dari kata indah yang berarti cantik, bagus, enak dipandang dan sebagainya. Keindahan ini bisa kita lihat dari hal-hal disekitar kita seperti pemandangan alam, hasil seni seperti, lukisan, musik, ukiran, dll. Ada yang namanya kompletasi dan ekstansi yaitu Kontemplasi (keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu), dan  Ekstansi (keinginan manusia untuk merasakan dan menikmati). Menciptakan sesuatu haruslah dengan bentuk yang indah, karena akan ada rasa kepuasan dari dalam diri yang membuatnya. Kita juga bisa menciptakan sesuatu yang indah sesuai dengan hobi kita seperti membuat tari, musik, lukisan, puisi dan lain sebagainya. Menciptakan sesuatu bukan hanya untuk kesenangan sendiri namun untuk orang yang menikmatinya juga. Karena manusia pasti menyukai hal-hal yang indah. Ada orang yang suka mendengarkan lagu yang bagus, lalu misalnya juga ia menyukai lukisan-lukisan dan mengoleksi lukisan dirumahnya. Keindahan dapat kita rasakan dengan penglihatan atau pendengaran.
          Seorang seniman menciptakan suatu karya seni supaya manusia lain dapat merasakan keindahannya. Selain itu juga Tuhan yang maha Esa, menciptkan suatu keindahan alam yang luar biasa yang dapat kita nikmati keindahannya seperti gunung, danau, air terjun dll. Keindahan ini selain dinikmati juga harus kita jaga keindahannya, kebersihan, dan hak miliknya. Hal ini supaya tidak direnggut oleh orang lain seperti karya seni kita yang dijadikan hak milik oleh negara lain.
           Hubungan manusia dan keindahan sendiri intinya yaitu, semua hal-hal yang berbau keindahan tidak hanya untuk dinikmati tetapi juga ada hubungannya dengan manusia, misalnya pura di Bali, tempat ibadah umat hindu ini selain untuk beribadah, juga memiliki keindahan pada bangunannya seperti ukiran-ukiran patung dan bentuk bangunan yang unik.

         
         
            Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai keindahan pada seninya seperti tarian, lagu lalu pada keindahan alam yang sangat menakjubkan juga pada keunikan daerah yang memiliki banyak suku dan banyak yang lainnya. Semua itu harus kita jaga dan juga nikmati keindahannya.
       

Senin, 20 April 2015

Manusia dan Pemujaan

          Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta kepada Tuhan-Nya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Manusia sendiri mempunyai berbagai agama dan Tuhan-Nya seperti agama Islam yaitu Allah yang maha Esa. Pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Pemujaan sendiri dilakukan untuk menghormati Tuhan-Nya, Manusia yang melakukan pemujaan adalah wajib hukumnya karena seperti pengertian pemujaan diatas itu untuk mewujudkan cinta kita kepada Tuhan.
          Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Contohnya shalat di masjid, sembahyang di pura, dan lain-lain. Pemujaan adalah hubungan kita sendiri dengan Tuhan, oleh karena itu pemujaan tidak dapat diwakilkan. Itu berarti kita tidak menghargai kekuasaan-Nya. Pemujaan juga mempunyai ketentuan-ketentuan sesuai agama dan kepercayaan seperti dalam Islam, shalat mempunyai ketentuan yaitu 5 kali sehari shalat Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Semuanya harus dilakukan secara teratur karena ketentuan shalat hukumnya wajib yang berarti harus dikerjakan. Pada pembahasan di awal pertemuan yaitu cinta menurut ajaran agama. Cinta diri sendiri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Kitab suci telah mengungkapkan kecenderungan manusia untuk menuntut segala sesuatu yang membahayakan. Walaupun pengertiannya yaitu cinta diri sendiri, namun kepercayaannya berhubungan dengan kitab suci yang merupakan tonggak kehidupan umat Islam.

Senin, 13 April 2015

Unsur Cinta Kasih Menurut Sarwono

      Pengertian tentang cinta yang dimukakan oleh Sarwono memiliki 3 unsur yaitu, keterikatan, keintiman dan kemesraan. 
1. Keterikatan 
    yaitu adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala proiritas hanya untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh - oleh untuk dia. 
2. Keintiman 
    yaitu adanya kebiasaan atau tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan seperti, bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang yang lainnya. Makan minum dari piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dll. 
 3. Kemesraan
     yaitu adanya perasaan ingin membelai dan dibelai, rasa kangen satu sama lain bila berjauhan atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapan rasa sayang dan seterusnya

       Selanjutnya, Dr. Sarlotp W. Sarwono, mengemukakan bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang - kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraanya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya, cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak - gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal - hal lain dari pada partnernya. 


Senin, 06 April 2015

Prosa dan Ilmu budaya Dasar, apakah hubungannya?

LEGENDA CANDI PRAMBANAN

          Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini dibangun dalam abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi Lara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah ceritanya.
          Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri bekas lawannya -- ya, bahkan putri raja yang dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.
          Lara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.
          Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai. Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.
          Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan -- tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.


        Dari legenda diatas, hubungannya dengan pembahasan kita saat ini yaitu prosa yang didefinisikan sebagai cerita rekaan yang memiliki pemeran, peristiwa, dan alur yang dihasilkan dari khayalan atau imajinasi. Dan legenda diatas termasuk kedalam prosa yaitu prosa lama. Dalam legenda diatas kita dapat memperoleh kesenangan, informasi, warisan budaya dan keseimbangan wawasan. Hal - hal yang bisa kita dapatkan sesuai nilai - nilai dari prosa tersebut yaitu:
Pertama, dari segi kesenangan ketika membaca legenda atau cerpen - cerpen dan prosa lainnya kita dapat memperoleh kesenangan ketika ada waktu luang kita membaca apalagi bagi orang yang gemar membaca. Selanjutnya informasi, informasi dapat kita peroleh dalam membaca, karena kita dapat mengetahui hal - hal yang baru yang belum pernah kita temukan sebelumnya. begitu juga dengan kesetimbangan budaya, apabila kita pernah mendengar cerita - cerita legenda sebelumnya yang baru kita ketahui, dengan membaca prosa kita dapat mengetahui kebenaran dari cerita tersebut dan tidak diragukan lagi karena sudah membaca langsung.Terakhir yaitu warisan budaya, misalnya pada contoh legenda diatas, kita dapat mengetahui bahwa warisan budaya nya yaitu candi Prambanan dan canfi Lara Jonggrang.