Kamis, 08 Januari 2015

Tugas 7: Ilmu Sosial Dasar

Masyarakat Kota dan Desa

Pengertian masyarakat kota dan desa:
Masyarakat Indonesia merupakan
sebuah masyarakat yang majemuk.
Kemajemukan tersebut ditandai
dengan adanya keragaman suku
bangsanya. Pada umumnya di setiap
negara dan termasuk di Indonesia,
masyarakat dikategorikan menjadi dua
bagian, yaitu masyarakat perkotaan
dan masyarakat pedesaan. Masyarakat sendiri mempunyai pengertian yaitu sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu- individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas- entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Pengertian masyarakat kota:

1. Bintarti
Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan
manusia yang ditandai dengan kepadatan
penduduk yang tinggi dan diwarnai
dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen serta coraknya materialistis.
Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli
daerah tersebut dan pendatang Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan
kebudayaan.
2. Louis Wirth
Kota adalah pemukiman yang relatif besar,
padat, dan permanen, dihuni oleh orang-
orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
3. Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian
besar kebutuhan ekonominya di pasar
lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng serta mempunyai sistem
hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.
4. Arnold Tonybee
Kota tidak hanya merupakan pemukiman
khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota
menunjukkan perwujudan pribadinya
masing-masing.
5. Grunfield
Kota adalah suatu permukiman dengan
kepadatan penduduk yang lebih tinggi
daripada kepadatan penduduk nasional,
struktur mata pencaharian nonagraris, dan
sistem penggunaan tanah yang beraneka
ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung
tinggi yang lokasinya berdekatan.
6. Amos Rappoport
Amos Rappoport membagi definisi kota
menjadi dua definisi, yaitu definisi klasik
dan definisi moderen.

Pengertian masyarakat desao

1. Sutardjo
Suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri
2. Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
3. Paul H. Landis
Desa merupakan daerah dengan jumlah
penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.

Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa

1. Jumlah dan kepadatan penduduk
Jumlah dan kepadatan penduduk di desa sedikit, tanah untuk keperluan perumahan cenderung ke arah horizontal, jarang ada
bangunan rumah bertingkat. Sedangkan kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dari pada desa.
2. Lingkungan hidup
Lingkungan hidup di pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan dan berbagai satwa. Hal tersebut sangat berlainan dengan
lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal, bangunan-bangunan menjulang tinggi saling berdesak- desakan dan kadang-kadang
berdampingan dan berhimpitan dengan gubug-gubug liar dan pemukiman yang padat.
3. Mata pencaharian
Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan pertanian, peternakan
dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota merupakan pusat
kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi kegiatan di desa adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan-
bahan mentah, baik bahan kebutuhan pangan, sandang, maupun lain-lain bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan
pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari desa menjadi bahan-bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera
dikonsumsikan.
4. Corak kehidupan sosial
Corak kehidupan sosial di desa dapat dikatakan masih homogen. Sebaliknya di kota sangat heterogen, karena di sana saling bertemu berbagai suku bangsa,
agama, kelompok, dan masing-masing memiliki kepentingan yang
berlainan.
5. Stratifikasi sosial
Sistem pelapisan sosial (stratifikasi sosial) kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
6. Mobilitas sosial
Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota, seseorang memiliki kesempatan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal yaitu perpindahan kedudukan yang lebih
tinggi atau lebih rendah, maupun horizontal yaitu perpindahan ke pekerjaan lain yang setingkat.
7. Pola interaksi sosial
Pada masyarakat pedesaan, yang sangat berperan dalam interaksi dan hubungan sosial adalah motif- motif sosial.
8. Solidaritas sosial
Solidaritas pada masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan kesamaan kemasyarakatan, seperti kesamaan adat kebiasaan, kesamaan tujuan, dan kesamaan pengalaman.
Sebaliknya solidaritas pada masyarakat perkotaan justru terbentuk karena adanya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, sehingga orang terpaksa masuk ke dalam kelompok-kelompok tertentu, misalnya saja serikat buruh, pengusaha, ataupersatuan artis.
9. Kedudukan dalam hierarki
sistem administrasi nasional

Masyarakat desa saat ini tak ingin menjadi petani, walau pekerjaan masyarakat desa umumnya petani, menurut saya hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang membuat tenaga dari petani tersebut digantikan oleh mesin-mesin canggih yang bekerja lebih cepat. Selain itu juga karena import bahan-bahan dari luar negeri, akibatnya bahan-baham yang dari dalam negeri tidak diperhatikan dan tidak dikembangkan.

Sumber:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

seputargunadarmauniversity.blogspot.com/2014/11/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat_27.html?m=1.     

http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/07/20-pengertian-kota-menurut-para-ahli.html

Tugas 6: Ilmu Sosial Dasar

Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial
( social stratification ) adalah pembedaan
atau pengelompokan para anggota
masyarakat secara vertikal (bertingkat). Pelapisan Sosial biasa disebut juga dengan Social Stratification. Istilah
Stratifikasi atau Stratification berasal dari
kata STRATA atau STRATUM yang berarti
LAPISAN. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya,
dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Terdapat 2 definisi tentang pelapisan
masyarakat, antara lain :
• Pitirim A. Sorokin
“Pelapisan masyarakat adalah perbedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas yang tersusun secara
bertingkat (hierarchis).”
• Theodorson dkk dalam Dictionary of
Siciology
“Pelapisan masyarakat berarti jenjang
status dan peranan yang relative
permanent yang terdapat di dalam system
social (dari kelompok kecil sampai ke
masyarakat) di dalam hal pembedaan hak,
pengaruh, dan kekuasaan.

Di Indonesia terjadi pelapisan sosial yang sangat kentara, itu terjadi akibat beberapa faktor yang menyebabkan dia menonjol yaitu:
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat
dijadikan ukuran penempatan anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
sosial yang ada, barang siapa memiliki
kekayaan paling banyak mana ia akan
termasuk lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial, demikian pula
sebaliknya, yang tidak mempunyai
kekayaan akan digolongkan ke dalam
lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut
dapat dilihat antara lain pada bentuk
tempat tinggal, benda-benda tersier
yang dimilikinya, cara berpakaiannya,
maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama Ukuran kekuasaan dan wewenang Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat
biasanya dapat menguasai orang-orang
lain yang tidak kaya, atau sebaliknya,
kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari
ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional , biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat , para orang tua ataupun orang-orang yang
berprilaku dan berbudi luhur. Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan
sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang,
misalnya dokter, insinyur, doktorandus,
doktor ataupun gelar profesional seperti
profesor. Namun sering timbul akibat-
akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-
gelar yang disandang tersebut lebih
dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang
yang berusaha dengan cara-cara yang
tidak benar untuk memperoleh gelar
kesarjanaan, misalnya dengan membeli
skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Contoh Pelapisan Sosial:
1. Pada masyarakat kota aspek kehidupan
pekerjaan, ekonomi, atau social politik
lebih banyak system pelapisannya
dibandingkan dengan di desa.
2. Pada masyarakat desa kesenjangan
(gap) antara klas eksterm dalam piramida
social tidak terlalu besar.
3. Pada masyarakat kota antara klas
eksterm yang kaya dan miskin cukup
besar. Di daerah pedesaan tingkatannya
hanya kaya dan miskin saja.
4. Pada umumnya masyarakt pedesaan
cenderung berada pada klas menengah
menurut ukuran desa, sebab orang kaya
dan orang miskin sering bergeser ke kota.
Kepindahan orang miskin ini disebabkan
tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan
ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang
dibutuhkan dan diinginkan dari golongan
miskin ini sering desa tidak mampu
mengatasinya.

Sumber:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
http://iamyuqo.wordpress.com/2013/01/18/lapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat-masyarakat/