Keadilan menurut aritoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Keadilan distributif meruakan salah satu macam-macam keadilan. Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally). Sebagai contoh, ALi bekerja 10 tahun dan Budi bekerja selama 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai lamanya bekerja. Andai kata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima Rp.50.000,-. Akan tetapi bila hadiah Ali dan Budi sama, maka itu disebut tidak adil.
Daftar Pustaka:
Nugroho, W. & Muchji, A. (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Selasa, 26 Mei 2015
Senin, 11 Mei 2015
Manusia dan Penderitaan
a. Pengertian dari penderitaan adalah, penderitaan berasal dari kata derita yaitu menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Seluruh umat manusia tidak lepas dari penderitaan. Tidak mungkin di dunia ini hidup kita aman-aman saja, karena Tuhan akan memberikan kita cobaan. Bukan untuk membuat kita susah, tapi untuk mengajarkan manusia belajar dari cobaan tersebut. Pasti ada hikmah di balik semua kejadian. Jenis penderitaan bisa berbagai macam seperti kematian, sakit, bangkrut, dan lain sebagainya. Kita tidak boleh marah dan benci kepada Tuhan, namun kita harus bersyukur berarti Tuhan masih sayang kepada kita.
b. Siksaan, dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Penderitaan yang di akibatkan oleh siksaan yang di alami manusia kebanyakan merupakan siksaan psikis seperti:
1. Keseimbangan, dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mans yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dan kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.
2. Kesepian, dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
3. Ketakutan, merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
b. Siksaan, dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Penderitaan yang di akibatkan oleh siksaan yang di alami manusia kebanyakan merupakan siksaan psikis seperti:
1. Keseimbangan, dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mans yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dan kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.
2. Kesepian, dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
3. Ketakutan, merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Senin, 04 Mei 2015
Manusia dan Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti cantik, bagus, enak dipandang dan sebagainya. Keindahan ini bisa kita lihat dari hal-hal disekitar kita seperti pemandangan alam, hasil seni seperti, lukisan, musik, ukiran, dll. Ada yang namanya kompletasi dan ekstansi yaitu Kontemplasi (keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu), dan Ekstansi (keinginan manusia untuk merasakan dan menikmati). Menciptakan sesuatu haruslah dengan bentuk yang indah, karena akan ada rasa kepuasan dari dalam diri yang membuatnya. Kita juga bisa menciptakan sesuatu yang indah sesuai dengan hobi kita seperti membuat tari, musik, lukisan, puisi dan lain sebagainya. Menciptakan sesuatu bukan hanya untuk kesenangan sendiri namun untuk orang yang menikmatinya juga. Karena manusia pasti menyukai hal-hal yang indah. Ada orang yang suka mendengarkan lagu yang bagus, lalu misalnya juga ia menyukai lukisan-lukisan dan mengoleksi lukisan dirumahnya. Keindahan dapat kita rasakan dengan penglihatan atau pendengaran.
Seorang seniman menciptakan suatu karya seni supaya manusia lain dapat merasakan keindahannya. Selain itu juga Tuhan yang maha Esa, menciptkan suatu keindahan alam yang luar biasa yang dapat kita nikmati keindahannya seperti gunung, danau, air terjun dll. Keindahan ini selain dinikmati juga harus kita jaga keindahannya, kebersihan, dan hak miliknya. Hal ini supaya tidak direnggut oleh orang lain seperti karya seni kita yang dijadikan hak milik oleh negara lain.
Hubungan manusia dan keindahan sendiri intinya yaitu, semua hal-hal yang berbau keindahan tidak hanya untuk dinikmati tetapi juga ada hubungannya dengan manusia, misalnya pura di Bali, tempat ibadah umat hindu ini selain untuk beribadah, juga memiliki keindahan pada bangunannya seperti ukiran-ukiran patung dan bentuk bangunan yang unik.
Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai keindahan pada seninya seperti tarian, lagu lalu pada keindahan alam yang sangat menakjubkan juga pada keunikan daerah yang memiliki banyak suku dan banyak yang lainnya. Semua itu harus kita jaga dan juga nikmati keindahannya.
Seorang seniman menciptakan suatu karya seni supaya manusia lain dapat merasakan keindahannya. Selain itu juga Tuhan yang maha Esa, menciptkan suatu keindahan alam yang luar biasa yang dapat kita nikmati keindahannya seperti gunung, danau, air terjun dll. Keindahan ini selain dinikmati juga harus kita jaga keindahannya, kebersihan, dan hak miliknya. Hal ini supaya tidak direnggut oleh orang lain seperti karya seni kita yang dijadikan hak milik oleh negara lain.
Hubungan manusia dan keindahan sendiri intinya yaitu, semua hal-hal yang berbau keindahan tidak hanya untuk dinikmati tetapi juga ada hubungannya dengan manusia, misalnya pura di Bali, tempat ibadah umat hindu ini selain untuk beribadah, juga memiliki keindahan pada bangunannya seperti ukiran-ukiran patung dan bentuk bangunan yang unik.
Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai keindahan pada seninya seperti tarian, lagu lalu pada keindahan alam yang sangat menakjubkan juga pada keunikan daerah yang memiliki banyak suku dan banyak yang lainnya. Semua itu harus kita jaga dan juga nikmati keindahannya.
Langganan:
Komentar (Atom)




