Sabtu, 15 November 2014

Tugas 5: Ilmu Sosial Dasar

I. Dasar hukum di Indonesia

1. Hukum dasar yang tidak tertulis
(Convensi)
Hukum dasar yang tidak tertulis atau
sering disebut convensi, merupakan
aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara. Convensi ini
merupakan pelengkap dari aturan-
aturan dasar yang belum tercantum dalam
Undang-Undang Dasar dan diterima oleh
seluruh rakyat dan tidak boleh
bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar. Dalam praktek penyelenggaraan negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis, yaitu Pidato kenegaraan
Presiden di depan sidang DPR Setiap
tanggal 16 Agustus, penyampaian
pertanggungjawaban Presiden di depan
MPR dan Penilian MPR terhadap pertanggung jawaban tersebut. Rancangan GBHN oleh
Presiden pada MPR.

2. Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa
Inggris “Constitution” dan bahasa
Belanda “Constitute” yang diterjemahkan dengan Undang-Undang
Dasar, sesuai dengan kebiadaan orang Belanda dan Jerman dalam perbincangan sehari-hari menggunakan istilah Groundwet (Ground = Dasar, Wet = Undang-undang) keduanya menunjukkan naskah tertulis.

II. Kedudukan dan Peran

Pada diri seseorang melekat status social
dan peran sosial. Tidak ada peran
tanpa kedudukan dan tidak ada
kedudukan tanpa peran. Setiap orang
mempunyai peran tertentu sesuai dengan status sosial yang disandangnya. Peran sosial merupakan dinamika dari status sosial. Peran sosial berisi tentang hak dan
kewajiban dari status sosial. Antara
peran dan status sudah tidak dapat
dipisahkan lagi. Peran memiliki fungsi
mengatur perilaku individu yang
berhubungan dengan status sosialnya.
Status sosial yang berbeda menyebabkan
terjadinya peran sosial yang berbeda
pula. Peran sosial adalah suatu tingkah laku yang diharapkan dari individu sesuai dengan status sosial yang disandangnya, sehingga peran dapat berfungsi pula untuk mengatur perilaku seseorang. Peran sosial pada seseorang dapat berbeda-beda ketika ia menyandang status yang berbeda. Peran diatur oleh norma-norma yang berlaku. Kedudukan (status) dan peranan merupakan dua unsur yang memiliki arti penting bagi sistem sosial. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam
struktur masyarakat dibandingkan
dengan orang yang status sosialnya rendah. Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi,
keaslian keanggotaan masyarakat dan
sebagainya. Selama manusia
membeda-bedakan penghargaan
terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut,
pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan
dalam masyarakat. Semakin banyak
kepemilikan, kecakapan masyarakat
atau seseorang terhadap sesuatu yang
dihargai, semakin tinggi kedudukan
atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka
yang hanya mempunyai sedikit atau
bahkan tidak memiliki sama sekali,
maka mereka mempunyai kedudukan dan
lapisan yang rendah.  Dengan demikian
dapat diketahui bahwa stratifikasi social
menyebabkan peran dan status seseorang
berbeda dalam masyarakat. Dalam
masyarakat dapat menjumpai orang-
orang yang termasuk golongan kaya, sedang, dan miskin. Penggolongan tersebut menunjukkan bahwa di dalam
masyarakat terdapat tingkatan-tingkatan
yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dan hal
tersebut menyebabkan status dan peran
masing-masing orang berbeda. Dengan
adanya hal tersebut saya tertarik untuk
membahas tentang status dan peran,
dan keterkaitan antara status dan peran
dengan stratifikasi social.

III. Kedudukan dan Peran kita sebagai
warga indonesia

Sebgai warga negara Indonesia, kita mempunyai kedudukan dan peran, adapun kedudukan kita sebagai wni yaitu, kita mempunyai hak dan kewajibam yang berhak kita terima dan wajib kita laksanakan. Sedangkan perannya, ialah kita harus bisa menjaga nama baik Indonesia dimanapun kita berada, harus membanggakan nama Indonesia.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_di_Indonesia
http://kelompok8rear.blogspot.in/?m=1

Tugas 4: Ilmu Sosial Dasar

I.       Gambaran Pemuda Pemudi Indonesia Saat Ini

A.Secara Positif
       Gambaran pemuda secara positif erat kaitannya dengan prestasi. Banyak pemuda pemudi bangsa yang sudah mengharumkan nama Indonesia,  yang karena prestasinya kita jadi kagum dan bangga dengan mereka dan Indonesia. Misalnya saja mobil Esemka yang dirakit oleh para pelajar SMK se-Indonesia, yang bahkan mobilnya dipakai oleh walikota Solo pada waktu itu, sebuah kebanggaan pastinya bisa memakai produk dalam negeri. Contoh lainnya, ada sangat banyak pelajar Indonesia yang ikut olimpiade tingkat internasional. Tidak hanya ikut, tapi mereka juga menunjukkan kemampuannya dengan mendapat medali, bahkan medali emas. Ada juga yang karena kemampuannya bisa dapat beasiswa dan sekolah di luar negeri. Di samping prestasi akademik, ada banyak juga prestasi non akademik, misalnya salah satu pemain sepak bola Indonesia yang mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri, ada juga para pemain bulu tangkis muda kita yang kalau pulang bertanding dari luar negeri pasti membawa medali. Contoh lain juga pada musisi muda Indonesia yang sudah bisa membawa nama Indonesia di luar negeri bahkan sudah dikenal di sana. Seperti sebuah pencapaian bahwa pemuda pemudi Indonesia bisa.

  B. Negatif
      Layaknya manusia biasa, pemuda pemudi Indonesia tidak hanya dilihat dari sisi positifnya saja, tapi juga dari sisi negatifnya. Contohnya saja tawuran antar pelajar yang sering sekali terjadi di daerah Jakarta. Di saat pelajar di daerah lain bersusah payah untuk pergi ke sekolah bahkan harus menantang maut, pelajar di sini dengan fasilias yang memadai, yang tidak perlu menyebrang jembatan yang sudah mau roboh seperti tarzan malah tawuran. Contoh lainnya adalah fenomena bertindak dulu baru berpikir, entah mereka berpikir juga atau tidak. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, kasus pembunuhan terhadap mantan pacar karena dendam dan cemburu. Ada juga kasus lain yang karena perkembangan teknologi saat ini, mereka bisa mengakses media sosial dengan mudah. Akibatnya karena mau eksis apa saja dibagikan di media sosial tanpa berfikir panjang efeknya. Kasus lainnya adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang, bahkan sampai saat ini sudah sangat banyak pemuda pemudi Indonesia yang terjerat kasus ini. Banyak dari mereka yang menghabiskan waktu luangnya dengan cara dan orang yang salah.

II.      Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Kalau kita berbicara tentang gambaran pemuda pemudi secara positif, yang terlintas di benak kita pastilah tentang pendidikan. Kenapa pendidikan? Karena memang pendidikan jadi hal terpenting untuk para pemuda pemudi yang katanya masa depan ada di tangan mereka ini. Sadar akan pentingnya pendidikan ini, maka sudah seharusnya pendidikan di Indonesia diperbaiki lagi kualitasnya. Tidak hanya kualitasnya, tapi juga pemerataannya.
Saat ini pemerataan pendidikan di Indonesia terkesan tidak merata, mengapa demikian? Kita lihat faktor-faktor yang membuat pendidikan di Indonesia tidak merata.

1   Sarana fisik
Sarana fisik bisa berupa gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan. Masih banyak sekolah- sekolah di Indonesia, khususnya di daerah yang tidak mempunya fasilitas tersebut, bahkan gedungnya pun ada yang sudah tidak layak dan tidak bisa menampung siswa lagi.

2  Kualitas dan kuantitas tenaga pengajar
Tenaga pengajar menjadi hal yang paling utama dalam pendidikan, terutama yang berkualitas. Tapi masih banyak sekolah-sekolah di daerah pedalaman yang tidak mempuyai tenaga pengajar yang cukup. Misalnya saja di Indonesia Timur, mereka membutuhkan tenaga pengajar dari daerah lain.

3  Kesempatan belajar
Kesempatan belajar bagi peserta didik yang berada di daerah sangat rendah karena fasilitas penunjangnya tidak tersedia. Contohnya saja kita mendapati anak-anak yang semangat belajarnya tinggi di daerah Indonesia Timur sana, tapi karena belum ada sekolah yang masuk ke daerah mereka, mereka tidak bisa bersekolah.

III. Saran
Sebaiknya, sebagai pemuda harapan bangsa, kita memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, tidak dengan hal yang sia-sia, kretif dan kritis, idealis, dan punya motivasi yang baik untuk masa depannya. Melakukan apa yang menjadi tanggungjawab kita dengan sebaik-baiknya, misalnya kita saat ini masih jadi pelajar, jadilah pelajar yang baik karena suatu saat nanti apa yang kita pelajari akan sangat berguna, bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri, tapi juga untuk kepentingan bangsa ini.

Sumber: http://www.nyunyu.com/main-article/detail/7-karakter-yang-kita-kangenin-dari-pemuda-pemudi-indonesia
http://edukasi.kompasiana.com/2014/08/19/kurangnya-pemerataan-pendidikan-indonesia-669344.html

Jumat, 14 November 2014

Tugas 2 - Pengantar Komputer B

Nama : Tria Eka Fitri
Npm : 1A314857
1TA02 - Teknik Sipil
 Pengantar Komputer B

 Download :
Pengantar Komputer B

Rabu, 12 November 2014

Tugas 1 Komputer dan Praktek B

excel611

Nama: Tria Eka Fitri
Kelas: 1TA02
Jurusan: Teknik Sipil
NPM: 1A314857