Sabtu, 15 November 2014

Tugas 5: Ilmu Sosial Dasar

I. Dasar hukum di Indonesia

1. Hukum dasar yang tidak tertulis
(Convensi)
Hukum dasar yang tidak tertulis atau
sering disebut convensi, merupakan
aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara. Convensi ini
merupakan pelengkap dari aturan-
aturan dasar yang belum tercantum dalam
Undang-Undang Dasar dan diterima oleh
seluruh rakyat dan tidak boleh
bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar. Dalam praktek penyelenggaraan negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis, yaitu Pidato kenegaraan
Presiden di depan sidang DPR Setiap
tanggal 16 Agustus, penyampaian
pertanggungjawaban Presiden di depan
MPR dan Penilian MPR terhadap pertanggung jawaban tersebut. Rancangan GBHN oleh
Presiden pada MPR.

2. Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa
Inggris “Constitution” dan bahasa
Belanda “Constitute” yang diterjemahkan dengan Undang-Undang
Dasar, sesuai dengan kebiadaan orang Belanda dan Jerman dalam perbincangan sehari-hari menggunakan istilah Groundwet (Ground = Dasar, Wet = Undang-undang) keduanya menunjukkan naskah tertulis.

II. Kedudukan dan Peran

Pada diri seseorang melekat status social
dan peran sosial. Tidak ada peran
tanpa kedudukan dan tidak ada
kedudukan tanpa peran. Setiap orang
mempunyai peran tertentu sesuai dengan status sosial yang disandangnya. Peran sosial merupakan dinamika dari status sosial. Peran sosial berisi tentang hak dan
kewajiban dari status sosial. Antara
peran dan status sudah tidak dapat
dipisahkan lagi. Peran memiliki fungsi
mengatur perilaku individu yang
berhubungan dengan status sosialnya.
Status sosial yang berbeda menyebabkan
terjadinya peran sosial yang berbeda
pula. Peran sosial adalah suatu tingkah laku yang diharapkan dari individu sesuai dengan status sosial yang disandangnya, sehingga peran dapat berfungsi pula untuk mengatur perilaku seseorang. Peran sosial pada seseorang dapat berbeda-beda ketika ia menyandang status yang berbeda. Peran diatur oleh norma-norma yang berlaku. Kedudukan (status) dan peranan merupakan dua unsur yang memiliki arti penting bagi sistem sosial. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam
struktur masyarakat dibandingkan
dengan orang yang status sosialnya rendah. Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi,
keaslian keanggotaan masyarakat dan
sebagainya. Selama manusia
membeda-bedakan penghargaan
terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut,
pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan
dalam masyarakat. Semakin banyak
kepemilikan, kecakapan masyarakat
atau seseorang terhadap sesuatu yang
dihargai, semakin tinggi kedudukan
atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka
yang hanya mempunyai sedikit atau
bahkan tidak memiliki sama sekali,
maka mereka mempunyai kedudukan dan
lapisan yang rendah.  Dengan demikian
dapat diketahui bahwa stratifikasi social
menyebabkan peran dan status seseorang
berbeda dalam masyarakat. Dalam
masyarakat dapat menjumpai orang-
orang yang termasuk golongan kaya, sedang, dan miskin. Penggolongan tersebut menunjukkan bahwa di dalam
masyarakat terdapat tingkatan-tingkatan
yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dan hal
tersebut menyebabkan status dan peran
masing-masing orang berbeda. Dengan
adanya hal tersebut saya tertarik untuk
membahas tentang status dan peran,
dan keterkaitan antara status dan peran
dengan stratifikasi social.

III. Kedudukan dan Peran kita sebagai
warga indonesia

Sebgai warga negara Indonesia, kita mempunyai kedudukan dan peran, adapun kedudukan kita sebagai wni yaitu, kita mempunyai hak dan kewajibam yang berhak kita terima dan wajib kita laksanakan. Sedangkan perannya, ialah kita harus bisa menjaga nama baik Indonesia dimanapun kita berada, harus membanggakan nama Indonesia.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_di_Indonesia
http://kelompok8rear.blogspot.in/?m=1

Tugas 4: Ilmu Sosial Dasar

I.       Gambaran Pemuda Pemudi Indonesia Saat Ini

A.Secara Positif
       Gambaran pemuda secara positif erat kaitannya dengan prestasi. Banyak pemuda pemudi bangsa yang sudah mengharumkan nama Indonesia,  yang karena prestasinya kita jadi kagum dan bangga dengan mereka dan Indonesia. Misalnya saja mobil Esemka yang dirakit oleh para pelajar SMK se-Indonesia, yang bahkan mobilnya dipakai oleh walikota Solo pada waktu itu, sebuah kebanggaan pastinya bisa memakai produk dalam negeri. Contoh lainnya, ada sangat banyak pelajar Indonesia yang ikut olimpiade tingkat internasional. Tidak hanya ikut, tapi mereka juga menunjukkan kemampuannya dengan mendapat medali, bahkan medali emas. Ada juga yang karena kemampuannya bisa dapat beasiswa dan sekolah di luar negeri. Di samping prestasi akademik, ada banyak juga prestasi non akademik, misalnya salah satu pemain sepak bola Indonesia yang mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri, ada juga para pemain bulu tangkis muda kita yang kalau pulang bertanding dari luar negeri pasti membawa medali. Contoh lain juga pada musisi muda Indonesia yang sudah bisa membawa nama Indonesia di luar negeri bahkan sudah dikenal di sana. Seperti sebuah pencapaian bahwa pemuda pemudi Indonesia bisa.

  B. Negatif
      Layaknya manusia biasa, pemuda pemudi Indonesia tidak hanya dilihat dari sisi positifnya saja, tapi juga dari sisi negatifnya. Contohnya saja tawuran antar pelajar yang sering sekali terjadi di daerah Jakarta. Di saat pelajar di daerah lain bersusah payah untuk pergi ke sekolah bahkan harus menantang maut, pelajar di sini dengan fasilias yang memadai, yang tidak perlu menyebrang jembatan yang sudah mau roboh seperti tarzan malah tawuran. Contoh lainnya adalah fenomena bertindak dulu baru berpikir, entah mereka berpikir juga atau tidak. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, kasus pembunuhan terhadap mantan pacar karena dendam dan cemburu. Ada juga kasus lain yang karena perkembangan teknologi saat ini, mereka bisa mengakses media sosial dengan mudah. Akibatnya karena mau eksis apa saja dibagikan di media sosial tanpa berfikir panjang efeknya. Kasus lainnya adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang, bahkan sampai saat ini sudah sangat banyak pemuda pemudi Indonesia yang terjerat kasus ini. Banyak dari mereka yang menghabiskan waktu luangnya dengan cara dan orang yang salah.

II.      Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Kalau kita berbicara tentang gambaran pemuda pemudi secara positif, yang terlintas di benak kita pastilah tentang pendidikan. Kenapa pendidikan? Karena memang pendidikan jadi hal terpenting untuk para pemuda pemudi yang katanya masa depan ada di tangan mereka ini. Sadar akan pentingnya pendidikan ini, maka sudah seharusnya pendidikan di Indonesia diperbaiki lagi kualitasnya. Tidak hanya kualitasnya, tapi juga pemerataannya.
Saat ini pemerataan pendidikan di Indonesia terkesan tidak merata, mengapa demikian? Kita lihat faktor-faktor yang membuat pendidikan di Indonesia tidak merata.

1   Sarana fisik
Sarana fisik bisa berupa gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan. Masih banyak sekolah- sekolah di Indonesia, khususnya di daerah yang tidak mempunya fasilitas tersebut, bahkan gedungnya pun ada yang sudah tidak layak dan tidak bisa menampung siswa lagi.

2  Kualitas dan kuantitas tenaga pengajar
Tenaga pengajar menjadi hal yang paling utama dalam pendidikan, terutama yang berkualitas. Tapi masih banyak sekolah-sekolah di daerah pedalaman yang tidak mempuyai tenaga pengajar yang cukup. Misalnya saja di Indonesia Timur, mereka membutuhkan tenaga pengajar dari daerah lain.

3  Kesempatan belajar
Kesempatan belajar bagi peserta didik yang berada di daerah sangat rendah karena fasilitas penunjangnya tidak tersedia. Contohnya saja kita mendapati anak-anak yang semangat belajarnya tinggi di daerah Indonesia Timur sana, tapi karena belum ada sekolah yang masuk ke daerah mereka, mereka tidak bisa bersekolah.

III. Saran
Sebaiknya, sebagai pemuda harapan bangsa, kita memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, tidak dengan hal yang sia-sia, kretif dan kritis, idealis, dan punya motivasi yang baik untuk masa depannya. Melakukan apa yang menjadi tanggungjawab kita dengan sebaik-baiknya, misalnya kita saat ini masih jadi pelajar, jadilah pelajar yang baik karena suatu saat nanti apa yang kita pelajari akan sangat berguna, bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri, tapi juga untuk kepentingan bangsa ini.

Sumber: http://www.nyunyu.com/main-article/detail/7-karakter-yang-kita-kangenin-dari-pemuda-pemudi-indonesia
http://edukasi.kompasiana.com/2014/08/19/kurangnya-pemerataan-pendidikan-indonesia-669344.html

Jumat, 14 November 2014

Tugas 2 - Pengantar Komputer B

Nama : Tria Eka Fitri
Npm : 1A314857
1TA02 - Teknik Sipil
 Pengantar Komputer B

 Download :
Pengantar Komputer B

Rabu, 12 November 2014

Tugas 1 Komputer dan Praktek B

excel611

Nama: Tria Eka Fitri
Kelas: 1TA02
Jurusan: Teknik Sipil
NPM: 1A314857

Jumat, 17 Oktober 2014

Tugas 3: Ilmu Sosial Dasar

Pengertian individu, keluarga dan masyarakat.

1.individu
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat .Dalam ilmu
sosial , individu berarti juga bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian
yang lebih kecil. Sebagai contoh,
suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan
anak . Ayah merupakan individu dalam
kelompok sosial tersebut, yang sudah
tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan
yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki
ciri-ciri yang berbeda.Individu yang
saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Individu
tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok dimana dirinya
bergabung.

2. keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta : "kulawarga";
"ras" dan "warga" yang berarti "anggota")
adalah lingkungan yang terdapat
beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri
dari sejumlah individu, memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan,
kewajiban, tanggung jawab di antara
individu tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di
dalam keluarga terdapat dua atau lebih
dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan, di hidupnya dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Durkheim berpendapat bahwa
keluarga adalah lembaga sosial sebagai
hasil faktor-faktor politik , ekonomi
dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh
pendidikan berpendapat bahwa
keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu
turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang
h akiki, esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan
itub untuk memuliakan masing-masing
anggotanya.

3. masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah
society ) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-
individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" sendiri
berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-
entitas. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang
teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani,
sekelompok manusia dapat dikatakan
sebagai sebuah masyarakat apabila
memiliki pemikiran, perasaan, serta
sistem/aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia
kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Ada juga beberapa pengertian masyarakat :
a. Menurut Selo Sumarjan (1974)
masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan
b. Menurut Koentjaraningrat (1994)
masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu dan
terikat oleh suatu rasa identitas yang
sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968)
masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama
dalam waktu yang relatif lama dan
mampu membuat keteraturan dalam
kehidupan bersama dan mereka
menganggap sebagai satu kesatuan
sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat
adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-
kelompok yang terbagi secara ekonomi
e. Menurut Emile Durkheim,
masyarakat merupakan suau kenyataan
objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt ,
masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.

Fungsi keluarga dalam masyarakat.

Dalam suatu wadah kecil dimana orang-
orang dapat berkumpul dan berbagi
cerita, keluarga memiliki peranan yang
sangat kuat dalam masyarakat,
khususnya masyarakat Indonesia sendiri.
Kenapa saya ingin membahasnya?
jawaban yang paling tepat adalah karena
sebagian besar warga Indonesia memiliki
jiwa sosial dan gotong-royong yang
kuat. Sebagai salah satu contohnya
dalam merayakan hari raya Idul Fitri
dimana orang-orang/para tetangga
saling bermaaf-maafan dengan keliling
kampung tanpa adanya perbedaan kasta.
Tetapi mengapa di negara kita ini masih
banyak diskriminasi dan perselisihan
antar suku, agama, dll, walaupun negara
kita disebut sebagai negara yang
bermatabat tinggi dan memiliki etika
yang kuat? Karena masih adanya oknum-
oknum yang menuntut kebebasan dan
rasa ketidakpuasaan terhadap keadaan
negara kita ini, meskipun kita negara
besar tetapi kita memiliki tingkat
kemiskinan penduduk yang tinggi
sehingga dapat menimbulkan perpecahan
suku dan pertikaian yang terjadi, ada
juga yang ingin merusak persaudaraan di
negeri tercinta ini, Jadi dengan
kelurgalah kita dapat merasakan gotong-
royong dan kebersamaan yang kuat
sehingga membentuk rasa nasionalisme
yang tinggi terhadap negara kita.

Sedangkan fungsi keluarga dalam
masyarakat secara khusus antara lain:
- Menjaga keharmonisan antar sesama.
- Membuat stabilitas terhadap seluruh
aspek kegiatan masyarakat.
- Menciptakan suasana kebersamaan
yang kuat
- Membantu sesama bagi yang memiliki
kesulitan
- Mengatur perekonomian dalam
masyarakat.
- memecahkan masalah secara bersama-
sama.

Pandangan anda tentang urbanisasi di Indonesia beserta contoh urbanisasi yang berhasil dan gagal.

Tingkat urbanisasi penduduk di Indonesia pada 2010 hingga 2035 diperkirakan
mencapai 66,6 persen. Urbanisasi yang sering terjadi di Indonesia biasanya dari desa ke kota. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lahan pekerjaan di pedesaan sehingga penduduk lebih memilih pindah ke perkotaan yang lahan pekerjaabnya lebuh besar. Selain itu, dana pembangunan pemerintah yang tidak merata menyebabkan penduduk desa mengalami masalah kemiskinan. Oleh kareba itu banyak penduduk yang pindah ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih layak.

Perkembangan di kota akan berhasil apabila ada perpindahan orang-orang dari desa ke kota, apabila tidak ada urbanisasi maka kota tersebut tidak akan berkembang.
Sebaliknya, urbanisasi tersebut akan mengalami kegagalan seperti kemiskinan, kepadatan penduduk, dan kekurangan lahan pekerjaan.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://id.m.wikipedia.org/wiki/masyarakat
http://id.m.wikipedia.org/wiki/individu
http://keripiku.blogspot.com/2010/11/pengertian-individu-keluarga-dan.html?m=1
http://rvanny.blogspot.com/2011/12/fungsi-keluarga-dalam-masyarakat.html?m=1

Nama: Tria Eka Fitri
Kelas: 1TA02
Npm: 1A314857

Sabtu, 11 Oktober 2014

Tugas 2: Ilmu Sosial Dasar

1. Pendeskripsian/penjelasan mengenai pertumbuhan penduduk di dunia secara umuj yang terjadi saat ini.

  Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk , dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. Selain itu pertumbuhan penduduk dapat diartikan sebagai perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.

2. Mengapa pertumbuhan penduduk di Asia berada pada tahap yang mengkhawatiran?

  Berdasarkan laporan PBB, hingga tahun 2050 Afrika dan Asia akan memimpin dalam laju pertumbuhan penduduk kota. Populasi warga kota Afrika dari 414 juta menjadi 1,2 miliar dan populasi penduduk kota di Asia dari 1,9 miliar menjadi 3,3 miliar orang. Dengan demikian kedua benua ini secara global akan mengalami pertumbuhan penduduk kota sekitar 86 persen dari penduduk dunia. Selain itu karena Asia merupakan benua terbesar dan banyak negara-negara berkembang didalamnya yang menyebankan pertumbuhan penduduknya juga semakin berkembang. Masalah kependudukan
adalah jumlah penduduk yang besar
dan distribusi yang tidak merata. Hal
ini dibarengi dengan masalah lain yang
lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.

3. Apakah hal yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk tersebut?

   Pertambahan penduduk pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)

   Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor
tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian
tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang menanggung resiko tersebut.

1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah
penduduk dan untuk menghitung
besarnya angka kematian caranya hampir
sama dengan perhitungan angka
kelahiran. Banyaknya kematian sangat
dipengaruhi oleh faktor pendukung
kematian (pro mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro
mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah
kematian semakin besar. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang
memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan
industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti
mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat
kematian rendah. Yang termasuk faktor
ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan
lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan
membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan
penduduk.

2. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas)
dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas)
Faktor – faktor penunjang tingginya
angka natalitas dalam suatu negara
antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang
dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak
membolehkan penganutnya mengikuti
KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti
kelahiran lebih banyak dibanding bila
peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti
terjadi penundaan pernikahan yang
berarti pula penundaan kelahiran. Selain
itu pendidikan mengakibatkan orang
merencanakan jumlah anak secara
rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik
tidak memikirkan perencanaan jumlah
anak karena merasa mampu mencukupi
kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku
seperti itu maka penduduknya menjadi
banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi
apakah ada pembatasan kelahiran atau
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu
kondisi pemerintah yang tidak stabil
misalnya kondisi perang akan
mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat
mempengaruhi jumlah penduduk.
Misalnya nilai anak, ada yang
menginginkan anak sebanyak-
banyaknya, ada yang menilai anak laki-
laki lebih tinggi dibanding perempuan
atau sebaliknya, sehingga mengejar
untuk mendapatkan anak laki-laki atau
sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan
dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan
yang baik memungkinkan bayi lebih
banyak yang hidup dan kematian bayi
yang rendah akan menambah pula
jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri
dari usia subur, jumlah kelahiran lebih
tinggi dibandingkan yang mayoritas usia
non produktif (misalnya lebih banyak
anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran
dalam satu wilayah digunakan angka
kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran
yaitu angka yang menunjukkan rata-rata
jumlah bayi yang lahir setiap 1000
penduduk dalam waktu satu tahun.

3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain. Dalam mobilitas penduduk
terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara
lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang
berkutat pada sekitar wilayah satu negara
saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun
adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan
untuk dapat melahirkan anak.


Sumber: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk

http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/sosial-budaya/2554-laju-pertumbuhan-penduduk-dunia-antara-kekhawatiran-dan-harapan.html

http://mayamaranatha.blogspot.com/2013/04/masalah-kependudukan-dan-penanggulangan.html?m=1

http://vionasasya.blogspot.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan-pendudkfaktor.html?m=1http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pertumbuhan-penduduk-2/




Rabu, 01 Oktober 2014

Tugas 1: Ilmu Sosial Dasar

1.  Apakah itu Ilmu Sosial Dasar?

    Ilmu Sosial Dasar, atau yang bisa disingkat ISD mempunyai pengetian umum yaitu: Ilmu pengetahuan untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, dan teori) yang berasal dari gabungan disiplin ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial tersebut adalah : sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikokologi sosial. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.

   Sedangkan menurut para ahli, pengertian Ilmu Sosial Dasar:
A. LEWIS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya

B. KEITH JACOBS
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas

C. RUTH AYLETT
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi

D. PAUL ERNEST
Ilmu Sosial Dasar adalah lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama

E. PHILIP WEXLER
Ilmu Sosial Dasar adalah sifat dasar dari setiap individu manusia

F. ENDA M. C
Ilmu Sosial Dasar adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan

G. LENA DOMINELLI
Ilmu Sosial Dasar adalah merupakan bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh di dalamnya

H. PETER HERMAN
Ilmu Sosial Dasar adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan

I. ENGIN FAHRI
Ilmu Sosial Dasar adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun masih juga diperdebatkan tentang pola berhubungan para individu

Sumber: http://blog-pinta.blogspot.com/2012/11/tugas-1pengertian-ilmu-sosial-dasar.html



2. ISD dan IPS, Apakah mempunyai perbedaan dan persamaan?
    Semua orang pasti sering mendengar kata-kata Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Walaupun sama-sama menggunakan kata “Sosial”, ISD dan IPS tentu mempunyai persamaan dan perbedaan. Perbedaan antara ISD dan IPS ini, antara lain:
  1. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
  2. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
  3. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Sementara persamaan antara ISD dan IPS yaitu:

  1. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
  2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
  3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Sumber: https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/perbedaan-dan-persamaan-isd-dan-ips/

Nama: Tria Eka Fitri
NPM: 1A314857
Kelas: 1TA02